Hewan maupun manusia tidak sepatutnya diperlakukan dengan begitu kejam bahkan keji. Setiap manusiapun pasti memiliki hati nurani ketika hendak melakukan perbuatan kejam bahkan keji, begitupula dengan hewan memiliki hati nurani dalam membesarkan anaknya sendiri atau bahkan manusia. Tindakan kejam dan keji terlebih sampai merenggut nyawa memang tidak layak disebut sebagai manusia karena perbuatannya yang keji tanpa ras berpri kemanusiaan.
Hati nurani menuntun setiap manusia agar bisa berbuat dan berpilaku sesuai dengan apa yang menurutnya benar dan tidak benar. Namun terkadang hal tersebut selalu disalah artikan oleh sebagian orang terutama ketika melakukan perbuatan yang baik atau salah. Hati nurani yang baik pasti akan menolong, dan hati nurani yang tidak baik pasti akan membiarkan dan tidak akan menolongnya. Hal tersebut memang sering terjadi dalam kehidupan manusia, apalagi ketika sesuatu terjadi dan menimpa seseorang hingga meninggal. Korban bullying bahkan korban penculikanpun tidak terlepas dari hati nuraninya yang tidak benar dan melakukan tindakan-tindakan kejam secara membabi buta tanpa melihat hati nurani seseorang bahkan dirinya sendiri. Kisah realita wanita jepang berikut mungkin bisa menjadi pembelajaran jika hati nurani perlu kita tuntun dengan benar agar kehidupan kita bisa lebih bermakna dan penuh arti.
Wanita inilah yang disiksa selama 44 hari tersebut. Wanita muda dan cantik ini diculik dan disiksa dengan kejam tanpa memperdulikan hati nuraninya yang entah benar atau salah tersebut. Sang wanita diculik, disiksa, dan bahkan diperkosa tanpa henti oleh para pria tersebut tanpa memperdulikan hati nurani sang wanita bahkan diri si pria. Perlakuan yang kejam dan kelam tersebut menimpa gadis yang genap berusia 16 tahun yang diperlakukan bak hewan yang hina. Wanita yang disiksa dan diperkosa tersebutpun meregang nyawa setelah para pria tersebut menyiksanya tanpa henti meski sebagian tubuhnya sudah hilang/dimutilasi. Silahkan simak kisahnya, Wanita jepang ini disiksa selama 44 hari tanpa henti bahkan sampai meninggal.
Kisah kelam dan mengerikan terjadi pada seorang siswi SMA bernama Junko Furuto. Siswi berusia 16 tahun tersebut menjadi korban kekejaman 4 pria yang dengan tega membunuh, menyiksa, bahkan memperkosa gadis tersebut tanpa henti-hentinya. Terjadi pada tanggal 25 Novemeber 1988, Junko ketika itu baru selesai bekerja paruh waktu disebuah restoran. Empat pria tokyo tersebut menculik dan menyekap Junko selama 44 hari. Para pria ini menjadikan junko sebagai tahanan di salah satu rumah milik ke empat pria tersebut.
Hati nurani menuntun setiap manusia agar bisa berbuat dan berpilaku sesuai dengan apa yang menurutnya benar dan tidak benar. Namun terkadang hal tersebut selalu disalah artikan oleh sebagian orang terutama ketika melakukan perbuatan yang baik atau salah. Hati nurani yang baik pasti akan menolong, dan hati nurani yang tidak baik pasti akan membiarkan dan tidak akan menolongnya. Hal tersebut memang sering terjadi dalam kehidupan manusia, apalagi ketika sesuatu terjadi dan menimpa seseorang hingga meninggal. Korban bullying bahkan korban penculikanpun tidak terlepas dari hati nuraninya yang tidak benar dan melakukan tindakan-tindakan kejam secara membabi buta tanpa melihat hati nurani seseorang bahkan dirinya sendiri. Kisah realita wanita jepang berikut mungkin bisa menjadi pembelajaran jika hati nurani perlu kita tuntun dengan benar agar kehidupan kita bisa lebih bermakna dan penuh arti.
Wanita inilah yang disiksa selama 44 hari tersebut. Wanita muda dan cantik ini diculik dan disiksa dengan kejam tanpa memperdulikan hati nuraninya yang entah benar atau salah tersebut. Sang wanita diculik, disiksa, dan bahkan diperkosa tanpa henti oleh para pria tersebut tanpa memperdulikan hati nurani sang wanita bahkan diri si pria. Perlakuan yang kejam dan kelam tersebut menimpa gadis yang genap berusia 16 tahun yang diperlakukan bak hewan yang hina. Wanita yang disiksa dan diperkosa tersebutpun meregang nyawa setelah para pria tersebut menyiksanya tanpa henti meski sebagian tubuhnya sudah hilang/dimutilasi. Silahkan simak kisahnya, Wanita jepang ini disiksa selama 44 hari tanpa henti bahkan sampai meninggal.
Kisah kelam dan mengerikan terjadi pada seorang siswi SMA bernama Junko Furuto. Siswi berusia 16 tahun tersebut menjadi korban kekejaman 4 pria yang dengan tega membunuh, menyiksa, bahkan memperkosa gadis tersebut tanpa henti-hentinya. Terjadi pada tanggal 25 Novemeber 1988, Junko ketika itu baru selesai bekerja paruh waktu disebuah restoran. Empat pria tokyo tersebut menculik dan menyekap Junko selama 44 hari. Para pria ini menjadikan junko sebagai tahanan di salah satu rumah milik ke empat pria tersebut.
Pria-pria ini sempat dikejar kepolisian. Namun untuk menghindari kejaran polisi, ke empat pria ini menyuruh junko untuk menghubungi dan mengabari orang tuanya jika ia sedang kabur bersama salah satu temannya. Ketika junko berada di salah satu rumah milik Nobuharu, ia berjumpa dengan orang tuanya. Tetapi untuk mengelabui kedua orang tuanya, junko disuruh menjadi salah satu pacar dari para penculik tersebut. Meski demikian, para pria tersebut cuman bersandiwara agar orang tuanya tidak menghubungi polisi.
Junko sempat berkali-kali untuk kabur dan meminta bantuan pada orang tua Nobuharu. Kedua orang tuanya mengetahui jika Junko sering disiksa tanpa diberi makan dan minum, Tetapi karena diancam oleh Hiroshi salah satu pria pemimpin yakuza kelas rendah membuat orang tuanya diam karena ketakutan. Keempat pria tersebut sering memperkosa, memukuli, memasukan bermacam-macam benda kedalam alat vital termasuk tongkat besi, dibakar dengan rokot atau korek api, bahkan disuruh mastrub***. Serangkaian penyiksaan mengerikan banyak dialami oleh jungko, termasuk meledakan petasan didalam alat vitalnya. Selain itu diketahui pula selama jungko diculik, ia disuruh makan keco dan air sen*nya sendiri.
Akibat serangkaian penyiksaan yang dialami jungko, ia mendapatkan banyak luka parah disekujur tubuhnya. Lebih parahnya lagi, Jungko membutuhkan setidaknya 1 jam lebih untuk merangkak turun tangga untuk menggunakan kamar mandi karena seluruh organ tubuhnya penuh dengan luka. Mereka sendiri mengatakan jika setidaknya 100 orang mengetahui jika mereka menyekap junko dirumah tersebut, Meski demikian 100 orang tersebut entah ikut memperkosa dan menyiksa sang wanita ketika berkunjung. Keempat pria ini terhitung sudah 500 kali mereka memperkosa junko tanpa henti bahkan menyuruh junko mastrub*** didepan 100 pria tersebut, sampai ia meminta para pria tersebut untuk membunuh dan mengakhiri penderitaannya.
Tubuh jungko selain menerima siksaan mengerikan, sebagian tubuhnyapun bahkan dimutilasi. Pada 4 Januari 1989, jungko mengalami penyiksaan yang lebih menyakitkan setelah keempat pria tersebut kalah bermain Mah-jong. Setelah mereka memukuli Jungko dengan barbel besi, kini giliran bensin dan pemantik api yang melukai kaki dan tangannya yang saat itu masih utuh dan belum termutilasi. Setelah beberapa saat setelah penyiksaan, akhirnya jungko meregang nyawa karena shock atas luka bakar yang dideritanya. Para pria inipun sama sekali tidak menyadari jika jungko sudah mati dan bahkan para pria ini menganggap ia hanya berpura-pura mati.
Setelah keempat pria ini benar-benar menyadari kematian jungko. Mereka kemudian menyembunyikan mayatnya di dalam Drum Galon dan mengisinya dengan 55 galon semen. Mereka membuang drum tersebut di Koto, Tokyo dan setelah satu tahun kemudian drum tersebut baru ditemukan.
Nah kawan kisah ini memberi kita pelajaran dan peringatan, jika manusia pasti memiliki kesabarannya masing-masing dan tidak mungkin bisa ditahan. Melakukan tindak kekejamanpun memang menurunkan sifat kemanusiannya terutama jika dilakukan secara berlebihan bahkan sampai meregang nyawa. Kisah ini mungkin setidaknya bisa membuat kita sadar jika melakukan kekejaman pada manusia atau hewan, terlebih jika sampai meregang nyawa sangatlah merugikan bahkan menghina dirinya sendiri bak lebih hina dari hewan. Setidaknya kita mungkin mulai bisa mengurangi tindak kekejaman meski pada hewan agar kehidupan penuh arti dan hikmahnya.
Terima kasih pada kawan-kawan sudah berkunjung dan membaca artikel sederhana ini. Jika kawan-kawan ingin mengsharekan atau memposting diblognya sendiri, harap cantumkan link sumbernya dan silahkan gunakan akun media sosial kawan-kawan untuk mengsharekan kisah ini.
Baca Juga :
loading...
0 Response to "44 Hari Disiksa, Inilah Kisah Kelam Dan Menyedihkan Junko Furuta"
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung Dan Membaca Artikel Sederhana Ini :
> Silahkan Berkomentar Sesuai Topik Pembahasan
> Tidak Menerima Link Aktif Maupun Spam